Jumat, 08 Maret 2013

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Pap Smear

Kanker leher rahim adalah keganasan sel yang terjadi pada leher rahim (serviks) yang merupakan bagian terendah dari rahim, yang menonjol ke puncak liang senggama (vagina). Penyebabnya belum diketahui pasti tetapi pada 95% kasus ditemukan virus HPV (Human Papiloma Virus) dari tipe 16 dan 18.
Virus HPV adalah jenis virus yang sama dengan virus penyebab kutil yang biasa menyerang kulit manusia.
Dan seperti sifat virus pada umumnya, virus ini pun bisa mudah menular ke orang lain.

Di Indonesia setiap hari 40-45 wanita didiagnosis menderita kanker serviks dan 20-25 wanita meninggal dunia akibat kanker serviks setiap hari.

Setiap 1 jam seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks
gambar kanker serviks

Gejala pada tahap pra kanker dini biasanya belum tampak timbul. Apabila timbul, biasanya berupa keluar keputihan yang tidak khas atau tidak biasa. Proses perjalanan penyakitnya berlangsung lambat, membutuhkan waktu sekitar 10-20 tahun sebelum akhirnya menjadi kanker. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ lain di seluruh tubuh.







Tanda Kanker Leher rahim tahap lanjut :
1. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim.
2. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
3. Perdarahan di luar siklus menstruasi.
4. Penurunan berat badan secara drastis.
5. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung.
6. Hambatan dalam berkemih (susah buang air kecil), serta pembesaran ginjal.

Faktor Resiko Penyebab Kanker Leher Rahim :
1. Memulai aktivitas seksual pada usia muda (dibawah 17 tahun)
2. Berganti-ganti pasangan seksual.
3. Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
4. Wanita perokok
5. Wanita yang sering melahirkan


Kanker Leher Rahim yang ditemukan pada stadium dini dapat disembuhkan dengan sempurna apabila ditangani dengan cepat dan tepat.

Untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim, diantaranya dengan melakukan pap smear.
Pap smear sebaiknya dilakukan setiap wanita yang sudah menikah atau sudah berhubungan seksual. Bila tidak ada kelainan, biasanya pemeriksaan dapat diulang sedikitnya setahun sekali. Namun bila ditemukan kelainan sebaiknya dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh dokter kandungan. Doker akan melakukan konfirmasi menggunakan alat pembesaran yang dinamakan kolposkopi. Apabila diperlukan dokter akan melakukan tindakan pengobatan dengan pendinginan (cryotherapy) atau pembedahan pada serviks.


PAP SMEAR

Papsmear adalah pemeriksaan usapan pada leher rahim untuk melihat sel-sel leher rahim (serviks) dibawah mikroskop sehingga dapat diketahui secara dini perubahan sel pada leher rahim (Cervical Dysplasia)
maupun adanya kanker leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV.

Pap smear merupakan suatu prosedur pemeriksaan yang sederhana, tidak membutuhkan waktu yang lama, tidak menimbulkan rasa sakit. Pengambilan sampel pap smear dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan, dokter umum, bidan, ataupun petugas kesehatan yang sudah terlatih lainnnya.

Persiapan pap smear :
Sebaiknya dilakukan pada hari ke 10-20 dari siklus haid sehingga bersih dari bercak darah dan tidak merusak validitas hasil pap smear.
Tidak melakukan senggama 48 jam (2 hari) sebelum pemeriksaan.
Jangan menggunakan sabun pembersih vagina (antiseptic) sebelum pemeriksaan.

gambar prosedur pap smear

Selain pap smear ada bentuk pemeriksaan lain sebagai pencegahan sekunder, antara lain:
thin prep, pap net, visual asam asetat (IVA), servikografi, dan kolposkopi.

Deteksi Dini membuat kanker lebih mudah dan murah diatasi dengan kemungkinan sembuh yang lebih besar.

Tidak ada komentar: